Wellcome To Firman Ramdhani Blog

Klik di Sini

Minggu, 23 Agustus 2009

Menjadi Kolektor Bukti Belajar


SEORANG kolektor mampu melakukan apa pun demi mendapatkan barang yang diinginkannya. Kolektor benda antik, misalnya. Mereka bakal membayar berapa pun demi mendapatkan guci antik peninggalan Dinasti Ming. Seorang filatelis rela terbang ke berbagai negara demi mengumpulkan perangko-perangko langka dari seluruh dunia. 

Tapi, ada lho objek koleksi yang nggak susah dikumpulkan. Nggak perlu keliling dunia atau keluar duit mahal buat mendapatkannya. Caranya cukup dengan duduk manis di kelas dan ikut ujian. Yup, nama barang koleksi itu adalah kertas hasil ujian.

Sebanyak 62,5 persen responDet menggeluti profesi itu. Nggak kayak kolektor lain, mereka nggak pilih-pilih dalam mengumpulkan hasil belajar mereka. Semua hasil ujian, nggak peduli bagus atau jelek, dikumpulin sama mayoritas (67,7 persen) responDet.

Hampir seluruh responDet (97,31 persen) melakukan hal itu atas inisiatif sendiri. Soalnya, banyak manfaat yang mereka dapatkan. Hasil ujian tersebut bisa buat menambah semangat belajar (42,7 persen), jadi tahu progres belajar (40,4 persen), sampai bisa dipamerkan (8,1 persen).

Laili Musyarofah adalah salah seorang responDet yang pernah jadi pengumpul hasil ujian. Cewek yang menuntut ilmu di SMKN 1 itu punya habit tersebut sejak masih SD. Soalnya, cewek 15 tahun itu merasa mendapatkan banyak manfaat dari benda koleksinya tersebut. Laili jadi bisa memantau hasil belajarnya selama ini.

"Sengaja aku kumpulin semua biar tahu nilai-nilai yang kurang apa, nanti bisa diperbaiki di ulangan berikutnya. Kadang juga aku pelajari lagi soal-soalnya," cerita cewek kelas X APK 3 itu mantap.

Dia mengumpulkan semua kertas ulangannya di dalam satu folder bag besar. Saking lengkapnya, koleksi ulangan Laili itu pernah diminta sama gurunya pas Laili udah naik kelas. Buat apa? Ulangan Laili dijadikan referensi untuk membuat soal ulangan baru bagi adik-adik kelasnya. Bagus Laili!

Nggak cuma Laili yang punya kebiasaan begitu. Faizah asal SMP An-Najiyah melakukan hal serupa. Dia menyediakan sebuah lemari kecil sebagai peti harta karunnya. Di wadah itu, kertas-kertas ulangannya diurutkan berdasar kelas. Semakin ke bawah tandanya makin lawas. Semua sengaja disimpan sebagai bekal menghadapi ujian akhir nasional.

"Nggak sekadar disimpan sampai UAN aja, sebelumnya kertas-kertas itu pernah aku pake buat belajar menjelang UTS atau UAS. Biar bisa dapat (nilai) bagus. Dan biasanya, soal yang lalu-lalu sering keluar lagi lho!" seru penghuni kelas IX-B tersebut.

Berbeda dengan dua responDet sebelumnya, Ilham Akbar nggak mengumpulkan semua hasil ujiannya. Dia cuma membendel ulangan yang nilainya bagus. Soalnya, Akbar takut diomeli ortu kalau ketahuan dapat nil2ai jelek. 

"Lagian, itu juga bisa jadi motivasi buat aku. Kalau pernah dapat nilai bagus, berarti nggak mustahil aku bisa dapat segitu lagi kan?" kata pelajar asal SMAN 7 itu

0 komentar:

Terima Kasih Telah Mengunjungi Firman Ramdhani Blog

Klik di Sini

KoSoNg ToeJoeH © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute